Rabu, 11 Januari 2017

Macam Shalat Sunnah sebelum dan sesudah shalat jumat

 Macam Macam Shalat Sunnah sebelum dan sesudah shalat jumat
1.   Solat Tahiyatul Masjid
Bila seseorang masuk ke masjid, maka sebelum ia duduk atau melakukan sesuatu yang lain, lebih dulu dianjurkan mendirikan solat tahiyatul masjid (menghormati masjid) sebanyak dua rakaat. Caranya sama dengan solat sunnat yang lain, hanya niatnya saja yang berbeda.

“Dari Abu Hurairah dan Abu Sufyan dari Jabir, keduanya berkata : Telah dating Sulaik al-Ghathfani ketika rasulullah tengah berkhutbah. Lalu Nabi bertanya kepadanya : “Apakah engkau sudah shalat dua rekaat sebelum dating kesini?” Dia mejawab : Belum. Nabi Saw. Bersabda: “Shalatlah kamu dua rekaat dan ringkaskanlah shalatmu”(Nailul Authar III/318).

2.   Solat Thuhur
Solat ini dikerjakan sesudah mengambil air wudhu. Kalau di masjid, sebaiknya dilakukan sesudah solat tahiyatul masjid. Caranya seperti mengerjakan solat sunnat yang lainnya.
“Rasulullah berkata kepada Bilal: Ceritakanlah kepadaku amal apa yang amat engkau harapkan dalam Islam, sebab aku mendengar suara kedua sandalmu di surga? Bilal menjawab: Tidak ada amal ibadah yang paling kuharapkan selain setiap aku berwudhu baik siang atau malam aku selalu shalat setelahnya sebanyak yang aku suka” . (HR  Bukhari)

3.   Solat Intizhar
Solat Intizhar (solat menunggu atau sunat Mutlaq) dapat dikerjakan pada setiap saat; terlepas dari keterikatan seperti solat sunnat yang lain. Pada hari Jum’at menjelang khatib naik mimbar, atau pada kesempatan yang hampir serupa. Solat Intizhar tidak boleh dikerjakan lagi bila khatib sudah naik mimbar. Caranya seperti mengerjakan solat subuh juga, setiap dua rakaat satu kali salam. Boleh dikerjakan satu kali atau lebih.

Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

4.   Sholat Sunnat Jum’at
Selesai solat Jum’at, kita dianjurkan melakukan solat empat rakaat atau dua rakaat, dengan niat solat sunat Jum’at.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ الجُمْعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعاً
”Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ”Jika salah seorang di antara kalian shalat jum’at hendaklah shalat empat raka’at setelahnya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain juga disabdakan: “Bahwa Rasulullah s a.w. tidak mengerjakan solat sunnat sesudah Jum’at sehingga ia pulang ke rumahnya, maka beliau solat dua rakaat dirumahnya”. (Hr Imam Muslim dan Ibnu Umar r.a.)

5.    Shalat Sunnat Qobliyah Jum'at
Shlat sunnat qobliyah jum'at dilaksanakan ktika adzan beres dan sebelum imam khutbah. adapun haditsnya. dari Abu Hurairah yang  diriwayatkan oleh al-Bazzar dengan lafazh, "Dan beliau biasa mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Jum'at dan empat rakaat setelahnya. (Di dalam sanadnya terdapat kelemahan.)
selain itu juga ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang masalah ini diantaranya:
a.     Hadist Rosul yang artinya "Semua sholat fardlu itu pasti diikuti oleh sholat sunnat qobliyah dua rakaat". (HR.Ibnu Hibban yang telah dianggap shohih dari hadist Abdullah Bin Zubair). Hadist ini secara umum menerangkan adanya sholat sunnat qobliyah tanpa terkecuali sholat Jum'at.
b.    Hadist dari Saib Bin Yazid: "pada awalnya, adzan Jum'at dilakukan pada saat imam berada di atas mimbar yaitu pada masa Nabi, Abu bakar dan Umar, tetapi setelah zaman Ustman dan manusia semakin banyak maka Sahabat Ustman menambah adzan menjadi tiga kali (memasukkan iqomat), menurut riwayat Imam Bukhori menambah adzan menjadi dua kali (tanpa memasukkan iqomat). (H.R. riwayat Jama'ah kecuali Imam Muslim).

6.    Shalat Sunnat ba'diyah Jum'at
Shalat sunnat ba'diyah jum'at dilaksanakan ktika shalat jumat selesai dan sebelum meninggalkan masjid. adapun haditsnya.
1.Hadist Rosul yang artinya "Semua sholat fardlu itu pasti diikuti oleh sholat sunnat qobliyah dua rakaat". (HR.Ibnu Hibban yang telah dianggap shohih dari hadist Abdullah Bin Zubair). Hadist ini secara umum menerangkan adanya sholat sunnat qobliyah tanpa terkecuali sholat Jum'at.
2.Hadist Rosul yang artinya "Di antara dua adzan dan iqomat terdapat sholat sunnat,diantara dua adzan dan iqomat terdapat sholat sunnat, di antara dua adzan dan iqomat terdapat sholat sunnat bagi yang ingin melakukannya"(HR.Bukhori dan Muslim dari riwayat Abdullah Ibnu Mughoffal).
3.Perbuatan Nabi yang disaksikan oleh Ali Bin Abi Tholib yang berkata "Nabi telah melakukan sholat sunnah empat rakaat sebelum dan setelah sholat jumu'at dengan salam di akhir rakaat ke empat" (HR.Thabrani dalam kitab Al-Ausath dari riwayat Imam Ali Bin Abi Tholib).