Minggu, 22 Februari 2015

Keutamaan Dzikir_Shahih sunan Ibnu Majah

Shahih Sunan Ibnu Majah : " 53. Keutamaan Dzikir "
3072-3858. Dari Abu Darda' RA, bahwa Nabi SAW bersabda, "Maukah kalian aku beritahukan tentang sebaik-baiknya amalan kalian dan lebih dicintai oleh Tuhan kalian, paling tinggi di antara derajat kalian, lebih mulia bagi kalian dari bersedekah dengan emas dan perak, serta dari bertempur dengan musuh - musuh kalian kemudian kalian tebas batang leher mereka dan (atau) mereka tebas batang leher kalian?" Para sahabat bertanya, "Amalan apakah itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Berdzikir kepada Allah.'' Mu'adz bin Jabal RA berkata, "Tidaklah suatu amalan yang dikerjakan oleh seseorang lebih dapat melindungi dirinya dari adzab Allah SWT selain berdzikir kepada-Nya."
3073-3859. Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id RA, keduanya menyaksikan Nabi SAW bersabda, "Tidaklah suatu kaum duduk di dalam sebuah majelis untuk berdzikir kepada Allah, melainkan para malaikat akan menaunginya. Dan kaum itu akan diselimuti rahmat, ketenangan atas diri mereka akan terus turun, dan Allah akan (bangga) memberitahukan tentang mereka kepada (siapapun) yang berada di sisi-Nya."
3074-3860. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT berfirman, 'Aku (selalu akan) bersama hamba-Ku selama ia berdzikir kepada-Ku, dan (selama) kedua bibirnya bergerak menyebut nama-Ku"
3075-3861. Dari Abdullah bin Busr, bahwa seorang Arab Badui berkata kepada Rasulullah SAW, "Sesungguhnya ajaran-ajaran Islam telah banyak kuketahui, maka beritahukanlah kepadaku sesuatu darinya yang dapat aku ucapkan berulang-ulang." Nabi SAW menjawab, "Selama lidahmu terus bergerak dengan berdzikir kepada Allah SWT."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar