" Ujian Keimanan dan bersabar dalam mencapai Kemenangan "
Dari Abu Abdullah, yaitu Khabbab bin Aratti r.a., katanya: "Kita mengadu kepada Rasulullah s.a.w. dan beliau ketika itu meletakkan pakaian burdahnya di bawah kepalanya sebagai bantal dan berada di naungan Ka'bah, kita berkata: Mengapa Tuan tidak memohonkan pertolongan -kepada Allah- untuk kita, sehingga kita menang? Mengapa Tuan tidak berdoa sedemikian itu untuk kita?" Beliau lalu bersabda: "Pernah terjadi terhadap orang-orang sebelummu -yakni zaman Nabi-nabi yang lalu, yaitu ada seorang yang diambil- oleh musuhnya, karena ia beriman, kemudian digalikanlah tanah untuknya dan ia diletakkan di dalam tanah tadi, selanjutnya didatangkanlah sebuah gergaji dan ini diletakkan di atas kepalanya, seterusnya kepalanya itu dibelah menjadi dua. Selain itu iapun disisir dengan sisir yang terbuat dari besi yang dikenakan di bawah daging dan tulangnya, semua siksaan itu tidak memalingkan ia dari agamanya -yakni ia tetap beriman kepada Allah. Demi Allah sesungguhnya Allah sungguh akan menyempurnakan perkara ini -yakni Agama Islam, sehingga seorang yang berkendaraan yang berjalan dari Shan'a ke Hadhramaut tidak ada yang ditakuti melainkan Allah atau karena takut pada serigala atas kambingnya -sebab takut sedemikian ini lumrah saja. Tetapi engkau semua itu hendak bercepat-cepat -ingin kemenangan- saja." (Riwayat Bukhari)
Dari Abu Abdullah, yaitu Khabbab bin Aratti r.a., katanya: "Kita mengadu kepada Rasulullah s.a.w. dan beliau ketika itu meletakkan pakaian burdahnya di bawah kepalanya sebagai bantal dan berada di naungan Ka'bah, kita berkata: Mengapa Tuan tidak memohonkan pertolongan -kepada Allah- untuk kita, sehingga kita menang? Mengapa Tuan tidak berdoa sedemikian itu untuk kita?" Beliau lalu bersabda: "Pernah terjadi terhadap orang-orang sebelummu -yakni zaman Nabi-nabi yang lalu, yaitu ada seorang yang diambil- oleh musuhnya, karena ia beriman, kemudian digalikanlah tanah untuknya dan ia diletakkan di dalam tanah tadi, selanjutnya didatangkanlah sebuah gergaji dan ini diletakkan di atas kepalanya, seterusnya kepalanya itu dibelah menjadi dua. Selain itu iapun disisir dengan sisir yang terbuat dari besi yang dikenakan di bawah daging dan tulangnya, semua siksaan itu tidak memalingkan ia dari agamanya -yakni ia tetap beriman kepada Allah. Demi Allah sesungguhnya Allah sungguh akan menyempurnakan perkara ini -yakni Agama Islam, sehingga seorang yang berkendaraan yang berjalan dari Shan'a ke Hadhramaut tidak ada yang ditakuti melainkan Allah atau karena takut pada serigala atas kambingnya -sebab takut sedemikian ini lumrah saja. Tetapi engkau semua itu hendak bercepat-cepat -ingin kemenangan- saja." (Riwayat Bukhari)
Dari Anas r.a., berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau Allah
menghendaki kebaikan pada seorang hambaNya, maka ia mempercepatkan suatu
siksaan -penderitaan- sewaktu dunia, tetapi jikalau Allah menghendaki
keburukan pada seorang hambaNya, maka orang itu dibiarkan sajalah dengan
dosanya, sehingga nanti akan dipenuhkan balasan -siksaannya pada- hari
kiamat." Dan Nabi s.a.w. bersabda -juga riwayat Anas r.a.-:
"Sesungguhnya besarnya balasan -pahala- itu menilik -tergantung pada-
besarnya bala' yang menimpa dan sesungguhnya Allah itu apabila mencintai
sesuatu kaum, maka mereka itu diberi cobaan. Oleh sebab itu barangsiapa
yang rela -menerima bala' tadi-, ia akan memperoleh keridhaan dari
Allah dan barangsiapa yang uring-uringan (tidak rela) maka ia memperoleh
kemurkaan Allah pula." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar