Senin, 12 Januari 2015

Ruang Lingkup Aqidah Islam



Ruang Lingkup Aqidah Islam
A.  Pendahuluan
B.  Ruang Lingkup Aqidah Islam
1.    Aqidah Adalah pusaka yang ditinggalkan oleh rasul tuhan sebagai penghimpun yang mengikat erat antara seluruh kaum mukminin dengan satu agama atau suatu kepercayaaan yang tidak memaksa, tidak sukar untuk diterima oleh akal fikiran tetapi kuasa untuk mengarahkan manusia untuk menuju kemuliaan dan keluhuran serta keimanan
2.    Pengertian keimanan atau Akidah tersusun dari enam perkara:
1.    Ma’rifat kepada allah
Ma’rifat dengan nama – namaNya yang mulia dan sifat - sifatNya yang tinggi. Juga ma’rifat dengan bukti –bukti wujud atau adaNya serta kenyataan sifat keagunganNya dalam alam semesta atau dunia ini. Cara bermakrifat kepada allah yaitu Menggunakan akal fikiran dan memeriksa secara teliti apa- apa yang diciptakan allah yang berupa benda – benda yang beraneka ragam, Memakrifati nama –nama Allah ta’ala serta sifatnya. Taklid adalah suatu penghalang besar untuk kemerdekaan akal atau penutup akal fikiran. Ma’rifat kepada allah yang akan memancarkan berbagai perasaan yang baik dan dapat dibina diatasNya semangat untuk menuju kearah perbaikan. Makrifat ini dapat pula memberikan didikan kepada hati untuk senantiasa menyelidiki dan meneliti mana –mana yang salah dan tercela, malahan dapat menumbuhkan kemauan untuk mencari keluhuran kemuliaan dan ketinggian budi dan akhlak dan sebaliknya juga menyuruh seseorang supaya menghindarkan dirinya dari amal perbuatan yang hina, rendah dan tidak berharga sedikitpun. Keimanan itu sebagai kepercayaan dan amal perbuatan yang dijadikan pedoman dalam mengatur tingkah buruknya suatu insan. Profesor yang terkenal bernama Kamyl flamaryon menulis dalam bukunya “kekuatan alam yang belum dikenal”[1] sebagai berikut:
Ø Kita semua tahu bahwa kita ini berfikir tetapi apakah sebenarnya makna berfikir itu? Rasanya tidak seorangpun yang bisa menjawab
Ø Kita semua mengerti bahwa kita inipun berjalan tetapi apakah sebenarnya pekerjaan otot itu? Inipun tidak seorangpun yang bisa mengetahui hakikatnya
Ø Bahwa kehendak adalah merupakan suatu kekuatan yang bukan termasuk dalam kebendaan dan segala khusus diriku itupun bukan termasuk kebendaan juga. Namun setiap aku berkehendak akan mengangkat tanganku, maka aku tahu bahwa kehendakku itulah yang menggerakkan benda milikku yakni tangan tadi. Apakah kiranya yang menjadi perantara yang berada ditengah – tengah antara kekuatan akal dalam menimbulkan suatu hasil yang mempengaruhi gerakan kebendaan itu? Tentang pertanyaan ini tidak ada yang memberikan jawaban padaku
Ø Bagaimana urat – urat syaraf mata itu dapat memindahkan gambaran – gambaran benda sampai kedalam akal?
Ø Bagaimana pulalah akal itu dapat menerimanya? Lagi pula: Dimana letak akal tersebut? Dan bagaimana tabiat pekerjaan otak itu?
Ø Bagaimanakah akal yang sesempit itu dapat mencapai Dzatnya tuhan yang maha tinggi itu? Rasanya tidak ada seorangpun yang bisa menjawab
Ustadz alkabir mohammad farid wajdi rahimatullah mengatakan: “ jika sekiranya kita puas dengan beratus – ratus puncak ilmu dan filsafat mengewnai pendapat perihal tidak adanya unsur kesengajaan dalam penciptaaan alam semesta dan jagad raya ini maka tentulah tidak diharuskan untuk mengikuti hal itu lebih yang jelas tertera dalam keterangan/bukti agama(dalil naqal). Fitrah adalah keaslian yang diatasnya allah taala menciptakan manusia itu atau kata lain gharizah diniah, gharizah diniah (pembawaan keagamaan) adalah satunya hal yang merupakan batas pemisah antara makhluk tuhan yang disebut manusia dan yang disebut binatang. Sifat – sifat yang dimiliki Allah ta’ala yakni:
1.    Sifat – sifat salbiah yaitu yang menarik/meniadakan dari allah ta’ala akan sifat – sifat yang tidak sesuai, tidak layak dan tidak cocok dengan kesempurnaan dzatnya. Adapun yang termasuk golongan salbiah yaitu:
ü Allah bersifat awwal dan akhir
Maha awwal maksudnya yang terdahulu sekali wujudnya bila dibandingkan dengan segala yang wujud ini tanpa didahului dengan ketiadaan dan maha akhir maksudnya kekal selamanya setelah rusaknya segala yang wujud ini
ü Allah tidak serupa dengan sesuatu maksudnya allah tidak menyamai segala yang merupakan makhlukNya dan tidak sesuatu makhlukpun yang menyamai Allah
ü Allah adalah Maha Esa
o   Esa dalam dzatnya maksudnya Dzat Nya allah tidaklah tersusun dari beberapa bagian yang terpotong – potong dan bahwa Allah tidak ada sekutu baginya didalam memrintah dan menguasai kerajaannya.
o   Esa dalam sifatNya maksudnya tidak ada sesuatu yang sifatnya meyerupai sifat – sifat Allah
o   Esa dalam Af’alnya/perbuatannya maksudnya bahwa tidak seorangpun yang selain Allah yang mempunyai perbuatan sebagaimana yang dilakukan olehNya
2.    Sifat – sifat tsubutiah yaitu sebagai ketetapan keadaan Allah
ü Kuasa (Qudrah), Adapun kekuasaan Allah dapat berlaku dalam segala waktu yakni mewujudkan semua yang mungkin atau melenyapkannya
ü Berkehendak (Iradah), naksudnya dia yang menetukan sesuatu yang mungkin dengan sebagian dari apa yang pantas berlaku untuknya
ü Mengetahui ( Ilmu), maksudnya mengetahui segala sesuatu tentang mahluknya baik syang sudah lampau, yang sedang terjadi atau yang akan terjadi
ü Hidup (Hayat) maksudnya Allah itu maha kekal dan tidak akan rusak dan kehidupannya yang amat sempurna
ü Berfirman (kalam) maksudnya cara berfirman Allah tidak dengan huruf ataupun suara. Sifat ini ditetapkan Allah untuk dirinya dan bahwa dia telah berbicara kepada musa melalui perantara malaikat
ü Mendengar (sama’) dan Melihat(bashar) maksudnya dapat melihat maupun mendengar segal sesuatu yang wujud sampai geraknya seekor semut hitam yang berjalan diatas batu licin pada malam yang gelap gulita
Berma’rifat juga berikrar dengan Macam – macam tauhid serta mengamalkannya. Macam tauhid ada lima yaitu:
1.  Tauhid uluhiyah atau ubudiyah adalah mengesakan allah melalui segala pekerjaan hamba yang dengan itu mereka dapat mendekatkan diri kepada Allah.contohnya: tawaf, salat, haji, puasa, menyembelih,sujud, rukuk, khauf(rasa takut), raja’ (rasa harap), istighosah(memohon pertolongan dikala kesempitan), Isti’anah(minta pertolongan), berinfak dijalan allah dan apa saja yang disyariatkan dan diperintahkan allah dengan tidak menyekutukannya
2.  Tauhid Rububiyah adalah mentauhidkan segala apa yang dikerjakan allah baik mencipta, memberi rizki, menghidupkan dan mematikan ciptaanya atau tauhid ini merupakan kepercayaan orang muslim bahwa alam semesta dan segala isinya merupakan ciptaan allah serta diawasi dan dipelihara olehnya.contohnya: iman, Qada’ dan Qadar
3.  Tauhid Al-Asma wa sifat adalah Menetapkan apa yang Allah dan rasulnya telah tetapkan atas dirinya baik yang berkenan dengan nama dan sifat allah dan mensucikan dari segala cela. contohnya pensifatan asmaul husna
4.  Tauhid Mulkiyah yaitu mengesakan Allah terhadap pemilikan, pemerintahan, dan penguasaan Nya terhadap alam ini. Contohnya yang termasuk sifat mulkiyah pemimpin, pembuat hukum dan pemerintahannya
5.  Tauhid Qouli dan amali yaitu tauhid tidak hanya sebatas diyakini dalam hati melainkan harus diikrarkan dengan lisan dan diwujudkan melalui perbuatan
2.    Ma’rifat dengan alam yang ada dibalik alam semesta
     yakni alam yang tidak dapat dilihat. Demikian pula kekuatan – kekuatan kebaikan yang terkandung didalamnya yakni yang berbentuk malaikat, juga kekuatan – kekuatan jahat yang berbentuk iblis dan sekalian tentaranya dari golongan syaitan. Selain itu juga makrifat dengan apa yang ada didalam yang lain lagi seperti jin dan ruh. Ma’rifat kepada malaikatnya allah yang dapat mengajak hati sendiri untuk mencontoh dan meniru perilaku malaikat yang serba baik dan terpuji juga dapat tolong menolong dengan mereka untuk mencapai yang hak dan luhur, selain itu mengajak pula untuk memperoleh penjagaan yang sempurna sehingga tidak satupun yang timbul dari manusia itu melainkan yang baik dan segala tindakannyapun tidak akan ditujukan melainkan untuk maksud yang mulia belaka.
3.    Ma’rifat dengan kitab allah
Mak’rifat dengan kitab – kitab allah yang diturunkan olehNya kepada para rasul. Kepentingannya adalah dijadikan sebagai batas untuk mengetahui antara yang hak dan bathil, yang baik dan jelek, yang halal dan yang haram , juga antara yang bagus dan yang buruk. Mak’roifat ini yang memberikan arah untuk menempuh jalan yang lurus bijaksan dan diridhai oleh allah yang tentunya sudah digariskan oleh allah agar seluruh ummatnya mentaati. Sebabnya yaitu karena hanya dengan melalui jalan inilah maka seseorang itu dapat sampai kearah kesempurnaan yang hakiki baik dalam segi kebendaan materi atau segi kerohanian dan akhlak
4.    Ma’rifat dengan nabi - nabi serta rasul allah
Ma’rifat dengan nabi - nabi serta rasul allah  yang dipilih olehNya untuk menjadi pembimbing kearah petunjuk serta pemimpin seluruh makhluk guna menuju kepada yang hak. Dengan makrifat ini agar setiap manusia itu mengikuti jejak langkahnya, memperhias diri dengan meniru akhlak para rasul itu. Selain itu juga bersabar dan tabah hati dalam mencontoh beliau. Sebab langkahnya para rasul mencerminkan suatu teladan yang tinggi nilainya dan bermutu baik bahkan itulah yang merupakan kehidupan yang suci dan bersih yang dikehendaki oleh allah agar dimiliki oleh seluruh makhluk manusia
5.    Ma’rifat dengan hari akhir
Ma’rifat dengan hari akhir dan peristiwa – peristiwa yang terjadi disaat itu seperti kebangkitan dari kubur, memperoleh balasan, pahala atau siksa, surga dan neraka. Makrifat kepada hari akhir dan ini akan menjadi pembangkit yang terkuat untuk mengajak manusia itu berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan.
6.    Ma’rifat kepada takdir (Qada’ dan Qadar)
Ma’rifat kepada takdir (Qada’ dan Qadar) yang diatas landasannya itulah berjalannya peraturan segala yang ada dialam semesta ini, baik dalam penciptaan atau cara mengaturnya. Mak’rifat ini akan memberikan bekal kekuatan dan kesanggupan kepada seseorang untuk menanggulangi segala macam rintangan, siksaan, kesengsaraan dan kesukaran. Sementara itu akan dianggap kecil sajalah segala penghalang dan cobaan. Sekalipun bagaiman adahsyat dan hebatnya.,
     Manusia itu Musayyar (mengikuti apa-apa yang ia harus melakukannya sesuai dengan perintah) atau mukhayyar (Diberi kebebasan memilih mana – mana yang hendak dikerjakan sesuai dengan kehendak hati)
Penutup


[1] Prof Kamyl flamaryon, Kekuatan alam yang belum dikenal, terj. Heri parwoko,bandung:CV. Putra Kembar Jaya,1997,hlm 80

Tidak ada komentar:

Posting Komentar